Friday, March 30, 2007

The Departed - Infernal Affairs



Beberapa minggu yang lalu saya menonton versi Hollywood dari film Asia yang saya rasa cukup menarik yaitu Infernal Affairs. Dalam versi Hollywood film tersebut berganti judul menjadi The Departed. Filmnya sendiri dibintangi oleh beberapa bintang-bintang Hollywood yang tenar saat ini diantaranya Leonardo Di Caprio, Matt Damon, Mark Wahlberg, Jack Nicholson dan Alec Baldwin. The Departed disutradarai oleh Martin Scorsese.

Antara The Departed dengan Infernal Affairs ceritanya sangat mirip. Kedua film tersebut mengambil kisah tentang mata-mata polisi yang memata-matai Mafia dan masuk ke dalam persaudaraan dari mafia itu. Ada juga mata-mata dari mafia yang masuk menjadi anggota polisi. Boleh dibilang kisahnya mengenai musuh dalam selimut. Kedua belah pihak yang dimata-matai berusaha mencari tahu siapakah oknum mata-mata itu.

Namun ada beberapa scene yang saya rasa cenderung dipaksakan oleh sutradara The Departed untuk ditampilkan dalam film versi garapannya. Adegan itu seperti kematian Capt. Queenan yang mati karena jatuh dari atap. Kertas amplop yang dicoret ketika Frank Costello ingin mengetahui data anak buah mereka dan beberapa scene lainnya.

Tapi secara garis besar saya rasa akhirnya Martin Scorsese dapat membuat film berkualitas. Karena selama ini saya menonton film garapan dari Scorsese, seperti Gangs Of New York dan The Aviator, saya tidak pernah mengerti alur penceritaannya. Baru kali inilah saya dapat mengerti kisahnya.





Thursday, March 29, 2007

Kunciku Dimana?


Hari ini payah sekali. Pagi-pagi sudah bangun jam 7, soalnya ada mata kuliah Terorisme dan Kejahatan Transnasional. Pas di kampus, saya kira sudah terlambat. Ternyata saya jadi orang ke empat yang tiba di ruangan kuliah.

Mata kuliahnya sendiri dimulai pada pukul delapan pagi. Bahas tentang Al-Qaedah dan beberapa kelompok teroris lainnya. Setelah itu pergi liat teman-teman yang telah diwisuda. Jadi iri ka liatki. Kapan saya selesai?

Pulang dari kampus saya di rumah dengan Andika. Ndak lama kemudian Riyo datang, ajak makan nasi uduk di Adiyaksa. Sepulang dari sana lah saya mendapat sial.

Dari rumah Riyo kan saya ke Oryza. Eh pas sudah selesai, jam 2 pagi, saya pulang ke rumah. Tau-taunya kunci rumah saya jatuh entah dimana. Jadilah saya begadang. Setelah berjalan kaki dari rumah mencari warnet, saya memutuskan untuk ke rumah teman-teman saya yang terdekat. Saya mau ke rumah Riyo, takut menganggu. Ke rumah Ruli, pintunya sudah ditutup. Jadilah saya melanjutkan perjalanan ke NitnotNet.

Capek juga. Mau pulang..tidur. Ngantuk!